Apa itu LDR?
LDR kepanjangan dari Long Distance Relationship, yang
berarti Hubungan Jarak Jauh. Demikianlah apa yang aku jalani sekarang ini.
Aku menjalin hubungan dengan berbagai macam teman di sosial
media seperti Facebook, Instagram, Tweeter, Line, Telegram, WhatsApp, Google Classroom maupun Duta Rumah Belajar Pustekkom.
![]() |
Rumah Belajar |
Aku melakukannya tentu bukan hanya untuk gengsi-gensian atau memamerkan sosialitaku. Aku jalani semua itu untuk belajar dan berbagi apa saja yang baik dan bermanfaat bagi semua orang. Tak peduli orang berpendapat apa mengenai diriku, prinsipku hanya satu terus maju!!
Bagiku hidup ini begitu indah manakala kita bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat, dan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Jika kita punya ilmu namun hanya kita gunakan sendiri dan tidak mau berbagi kepada orang lain, maka sia-sialah ilmu kita. Saat kita mati nanti, ilmu itu akan terkubur dengan jasad kita. Selesailah sudah semuanya.
Berbeda jika kita membagikannya kepada orang lain, saat kita sudah tiada ilmu kita masih digunakan oleh orang lain maka pahala akan tetap mengalir untuk kita. Itulah prinsipku berbagi.
Dalam tulisanku kali ini, aku akan mengulas sedikit
tentang apa yang aku dapatkan dari LDR-ku. Dari sekian kawan di komunitasku,
aku bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa bermanfaat
dan menunjang karirku sebagai seorang guru.
Dari Facebook, aku bisa mendapatkan informasi tentang
perkembangan dunia pendidikan ketika aku berada di group Forum Guru Indonesia.
Di sana aku bisa mengerti keadaan teman-teman guru di berbagai penjuru
nusantara. Keluh kesah teman-teman guru di daerah 3T, kendala dan solusi yang
dilakukan teman-teman di sana. Sungguh luar biasa perjuangan mereka. Berbagai
cerita aku bisa simak hanya dengan pegang HP atau Laptop di rumah saja. Teruslah
berjuang dan berbakti untuk negeri tercinta ini kawan !
![]() |
Dari Instagram, aku bisa melihat kegiatan teman-teman
diberbagai daerah pula. Dari situ pun aku juga belajar tentang apa yang
dilakukan teman-teman di luar sana, meski aku tak menyaksikannya secara langsung.
Akupun juga selalu membagikan foto-foto kegiatanku di sana.
![]() |
Demikian pula dengan Tweeter, Line dan sebagainya aku bisa
mendapatkan informasi apapun yang aku butuhkan. Informasi lain dikirimkan oleh
teman-teman melalui telegram dan WhatsApp.
![]() |
Tweeter |
Di Google Classroom aku bisa diskusi berbagai masalah
sesuai dengan komunitas kelas tersebut. Meski aku di rumah aku bisa konsultasi tentang
PTK dan seluk beluknya dengan Ibu Siti Mukminatun ataupun Bapak Ashadi Soeparto
dosen Bahasa Inggris di UNY. Di Classroom yang lain, aku bisa belajar tentang
berbagai media pembelajaran dengan memanfaatkan IT dengan MR. Fabio Coelho dari
Singapura.
![]() |
Google Classroom |
Dari Mr. Fabio aku belajar tentang:
- 1. Interactive presentation software Mentimeter
- 2. Plickers
- 3. ClassDojo
- 4. Cara memanfaatkan Cambridge Dictionary
- 5. Online Reading Activities
- 6. English Worksheet
- 7. Khan Academy Lesson and Practice.
Dari Duta Rumah Belajar, aku bisa belajar banyak hal
tentang pemanfaatan IT dalam pembelajaran dari para pakar IT di Jawa Tengah
khusunya dan di Indonesia pada umumnya, karena kita bisa berkomunikasi dengan
para pengguna di Duta Rumah Belajar itu.
Yang aku dapatkan pagi ini dari seorang Waluyo, S.Ag, salah
satu pakar IT di Sukoharjo adalah tentang Grammar & Test English Grammar Full.
Sebuah aplikasi yang sangat bagus untuk meningkatkan Listening Skill dan
Grammar Skill. Beliau tahu bahwa aku suka sekali belajar. Meski kita berjauhan
namun beliau masih bisa mengajariku belajar tentang bagiamana menggunakan
aplikasi tersebut, bahkan secara khusus, dikirimkan pula video tutorial cara
menggunakannya.
It’s Amazing!!!
Terimaksih Pak Wal.
![]() | |
Sambel Trasi |
Selain itu Beliau juga menawarkan tentang SAMBEL
TRASI.
Sambel Trasi yang ditawarkan Pak Wal ini bukanlah
sambel trasi yang bisa dicolek dengan daun pepaya, ataupun lele goreng lho,
tapi sambel trasi yang lain.
Sabel Trasi yang dimaksud adalah nama semacam kanal
pelatihan untuk mengembangkan kompetensi guru (khususnya) dalam berliterasi.
Sambel Trasi ini baru saja lahir tanggal 23 Maret 2018
yang lalu.
Beliau mengajak bapak ibu guru untuk lebih
memanfaatkan Smartphone terutama untuk pembelajaran dan literasi.
Menu Sambel Trasi terdiri dari
Sambel Trasi: Smartphone untuk Pembelajaran dan Literasi
Sambel Pedes: Smartphone untuk Belajar Desain Grafis
Sambelado: Smartphone untuk Pembuatan Video
Pembelajaran
Sambel Korek: Smartphone untuk Koreksi LJK
Masing-masing menu bisa diselesaikan dalam 1 hari
pelatihan tatap muka.
![]() |
Sambel Trasi |
Apakah teman-teman guru di Kabupaten Klaten pingin
menikmati Sambel Trasi?
Di Workshop Kiat Menulis Buku dengan IT kemaren Aku
lihat tidak ada guru yang tidak memiliki smartphone. Kalo fasilitasnya sudah
ada, mengapa tidak dioptimalkan saja penggunaannya?
Kapanpun teman-teman guru di Kabupaten Klaten
menghendaki, Pak Wal siap berbagi.
Salam Literasi
IGI Sharing and Growing Together
Tidak ada komentar:
Posting Komentar