Sabtu, 19 Mei 2018

LDR


Apa itu LDR?
LDR kepanjangan dari Long Distance Relationship, yang berarti Hubungan Jarak Jauh. Demikianlah apa yang aku jalani sekarang ini.
Aku menjalin hubungan dengan berbagai macam teman di sosial media seperti Facebook, Instagram, Tweeter, Line, Telegram, WhatsApp, Google Classroom maupun Duta Rumah Belajar Pustekkom. 

Rumah Belajar
                                                             
Aku melakukannya tentu bukan hanya untuk gengsi-gensian atau memamerkan sosialitaku. Aku jalani semua itu untuk belajar dan berbagi apa saja yang baik dan bermanfaat bagi semua orang. Tak peduli orang berpendapat apa mengenai diriku, prinsipku hanya satu terus maju!!
Bagiku hidup ini begitu indah manakala kita bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat, dan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Jika kita punya ilmu namun hanya kita gunakan sendiri dan tidak mau berbagi kepada orang lain, maka sia-sialah ilmu kita. Saat kita mati nanti, ilmu itu akan terkubur dengan jasad kita. Selesailah sudah semuanya. 
Berbeda jika kita membagikannya kepada orang lain, saat kita sudah tiada ilmu kita masih digunakan oleh orang lain maka pahala akan tetap mengalir untuk kita. Itulah prinsipku berbagi.


Telegram
Dalam tulisanku kali ini, aku akan mengulas sedikit tentang apa yang aku dapatkan dari LDR-ku. Dari sekian kawan di komunitasku, aku bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa bermanfaat dan menunjang karirku sebagai seorang guru.
Dari Facebook, aku bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan dunia pendidikan ketika aku berada di group Forum Guru Indonesia. Di sana aku bisa mengerti keadaan teman-teman guru di berbagai penjuru nusantara. Keluh kesah teman-teman guru di daerah 3T, kendala dan solusi yang dilakukan teman-teman di sana. Sungguh luar biasa perjuangan mereka. Berbagai cerita aku bisa simak hanya dengan pegang HP atau Laptop di rumah saja. Teruslah berjuang dan berbakti untuk negeri tercinta ini kawan !
Facebook
 
Dari Instagram, aku bisa melihat kegiatan teman-teman diberbagai daerah pula. Dari situ pun aku juga belajar tentang apa yang dilakukan teman-teman di luar sana, meski aku tak menyaksikannya secara langsung. Akupun juga selalu membagikan foto-foto kegiatanku di sana.

Instagram

Demikian pula dengan Tweeter, Line dan sebagainya aku bisa mendapatkan informasi apapun yang aku butuhkan. Informasi lain dikirimkan oleh teman-teman melalui telegram dan WhatsApp. 
Tweeter

Di Google Classroom aku bisa diskusi berbagai masalah sesuai dengan komunitas kelas tersebut. Meski aku di rumah aku bisa konsultasi tentang PTK dan seluk beluknya dengan Ibu Siti Mukminatun ataupun Bapak Ashadi Soeparto dosen Bahasa Inggris di UNY. Di Classroom yang lain, aku bisa belajar tentang berbagai media pembelajaran dengan memanfaatkan IT dengan MR. Fabio Coelho dari Singapura. 

Google Classroom

Dari Mr. Fabio aku belajar tentang:
  • 1.     Interactive presentation software Mentimeter
  • 2.     Plickers
  • 3.     ClassDojo
  • 4.     Cara memanfaatkan Cambridge Dictionary
  • 5.     Online Reading Activities
  • 6.     English Worksheet
  • 7.     Khan Academy Lesson and Practice.
Dari Duta Rumah Belajar, aku bisa belajar banyak hal tentang pemanfaatan IT dalam pembelajaran dari para pakar IT di Jawa Tengah khusunya dan di Indonesia pada umumnya, karena kita bisa berkomunikasi dengan para pengguna di Duta Rumah Belajar itu.

 Yang aku dapatkan pagi ini dari seorang Waluyo, S.Ag, salah satu pakar IT di Sukoharjo adalah tentang  Grammar & Test English Grammar Full. Sebuah aplikasi yang sangat bagus untuk meningkatkan Listening Skill dan Grammar Skill. Beliau tahu bahwa aku suka sekali belajar. Meski kita berjauhan namun beliau masih bisa mengajariku belajar tentang bagiamana menggunakan aplikasi tersebut, bahkan secara khusus, dikirimkan pula video tutorial cara menggunakannya.
It’s Amazing!!!  Terimaksih Pak Wal.

Sambel Trasi

Selain itu Beliau juga menawarkan tentang SAMBEL TRASI.
Sambel Trasi yang ditawarkan Pak Wal ini bukanlah sambel trasi yang bisa dicolek dengan daun pepaya, ataupun lele goreng lho, tapi sambel trasi yang lain.
Sabel Trasi yang dimaksud adalah nama semacam kanal pelatihan untuk mengembangkan kompetensi guru (khususnya) dalam berliterasi.
Sambel Trasi ini baru saja lahir tanggal 23 Maret 2018 yang lalu.
Beliau mengajak bapak ibu guru untuk lebih memanfaatkan Smartphone terutama untuk pembelajaran dan literasi.
Menu Sambel Trasi terdiri dari
Sambel Trasi: Smartphone untuk Pembelajaran dan Literasi
Sambel Pedes: Smartphone untuk Belajar Desain Grafis
Sambelado: Smartphone untuk Pembuatan Video Pembelajaran
Sambel Korek: Smartphone untuk Koreksi LJK
Masing-masing menu bisa diselesaikan dalam 1 hari pelatihan tatap muka.

Sambel Trasi

Apakah teman-teman guru di Kabupaten Klaten pingin menikmati Sambel Trasi?
Di Workshop Kiat Menulis Buku dengan IT kemaren Aku lihat tidak ada guru yang tidak memiliki smartphone. Kalo fasilitasnya sudah ada, mengapa tidak dioptimalkan saja penggunaannya?
Kapanpun teman-teman guru di Kabupaten Klaten menghendaki, Pak Wal siap berbagi.

Salam Literasi
IGI Sharing and Growing Together

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilema Mudik Pandemi Covid-19

Pemerintah sudah resmi mengeluarkan pernyataan Pelarangan Mudik terhitung mulai tanggal 24 April 2020. Sebenarnya, masih ada waktu 3 har...